Berita
22 Jul 2024 12:13:43
Admin
PROPOSAL INOVASI SEKOLAH
“PROHVOSTU”
1. NAMA INOVASI SEKOLAH
“PROHVOSTU”
(PERKEMBANGAN PROGRAM VOKASIONAL PERTANIAN SISTEM HIDOPRONIK SELADA ORGANIK UNTUK PESERTA DIDIK TUNARUNGU)
2. TAHAPAN INOVASI
Jangka waktu yangyang digunakan untuk melakukan inovasi ini 4 bulan, dengan tahapan sebagai berikut:
a. Identifikasi Masalah (Bulan Februari 2024)
b. Pembuatan Rancangan Ide melalui rarancangan ide dan pembentukan Tim (18 Februari 2024)
c. Rapat koordinasi dengan berbagai pihak untuk menyempurnakan rancangan ide
d. Uji coba inovasi (25 Februari-19 Maret 2024)
e. Revisi inovasi
f. Pemberlakuan Inovasi (15 April-sekarang)
g. Evaluasi
3. INSIATOR INOVASI DAERAH
Kepala Sekolah SLB Kirana Hati Bunda
4. JENIS INOVASI
Non Digital
5. BENTUK INOVASI
Pelayanan Publik
6. INOVASI TEMATIK
Kemudahan Investasi
7. URUSAN INOVASI DAERAH
Urusan Wajib Pendidikan
8. WAKTU UJI COBA INOVASI DAERAH
Tanggal 25 Februari-19 Maret 2024
9. WAKTU INOVASI DITETAPKAN
Pemberlakuan Inovasi Tanggal 15 April 2024
10. RANCANG BANGUN INOVASI DAERAH DAN POKOK PERUBAHAN YANG AKAN DILAKUKAN
DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bagian Ketiga Pendidikan Menengah Pasal 15 “Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi”
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 3 Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 4 Ayat 3 yang berbunyi “Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat”
PERMASALAHAN
Peserta didik berkebutuhan khusus kategori berkelainan terdiri atas dengan hambatan penglihatan, tunarungu, tunawicara, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, berkesulitan belajar, lamban belajar, autis. Salah satu kelompok anak yang membutuhkan pendidikan khusus adalah anak tunarungu yang memiliki keterbatasan dalam pendengarannya. Individu dengan gangguan pendengaran dapat mengalami kesulitan dalam memahami informasi verbal dari tingkat ringan hingga berat, yang dapat diklasifikasikan sebagai kurang pendengaran atau tuli. Tunarungu merujuk pada seseorang yang kehilangan kemampuan pendengaran, yang menghambat proses pemahaman bahasa melalui pendengarannya, terlepas dari penggunaan alat bantu dengar, dengan tingkat kehilangan pendengaran yang mempengaruhi kemampuan pemrosesan informasi bahasa melalui pendengaran. Oleh karena itu, guru diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami dan menghayati apa yang menjadi kebutuhan pada peserta didik, mampu mengantisipasi perkembangan keadaan dan kebutuhan khusus peserta didik dan tuntutan masyarakat pada masa yang akan datang. Selain itu juga guru harus mampu membimbing peserta didik tunarungu kepada kemandirian yang optimal.
Untuk mengoptimalkan kemampuan kemandirian yang ada pada anak tunarungu guna tercapai tujuan khusus pendidikan bagi anak Tunarungu, salah satunya melalui pembelajaran keterampilan. Pembelajaran secara terpadu dapat dilaksanakan dalam pendidikan keterampilan vokasional. Dengan pendidikan vokasional, peserta didik memiliki keterampilan yang berguna setelah lulus sekolah.
Dengan adanya keterbatasan yang dimiliki siswa tunarungu terciptalah sebuah inovasi kekinian yaitu “PROHVOSTU”. Melalui PROHVASTU diharapkan dengan keterampilan yang dihasilkan dalam pendidikan vokasional menjadi bekal anak untuk membuka usaha, sehingga menjadi lebih mandiri dan mapan.
ISU STRATEGIS
Media tanam tidak hanya sebatas menggunakan tanah dan air sebagai nutrisi pertumbuhan tanaman. Media tanam dapat menggunakan teknik hidroponik dengan menggunakan nutrisi A ataupun nutrisi B. Hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah, melainkan menggunakan air sebagai media tanamnya. Era modern seperti saat ini, media tanam hidroponik sangat membantu bagi yang tidak memiliki lahan kosong untuk bercocok tanam sehingga lahan yang sempit sekalipun dapat dimanfaatkan untuk menanam sayuran seperti selada organik, bayam, tomat, sawi dan cabai.
Selain itu, keuntungan hidroponik adalah mudah dalam perawatan dan memiliki nilai jual yang tinggi. Sehingga dengan inovasi tersebut sesuai dengan karakteristik siswa tunarungu. Dengan keterampilan yang diperoleh dari perkebunan hidroponik, tunarungu dapat mengembangkan kemandirian ekonomi mereka. Mereka dapat memproduksi dan menjual hasil pertanian mereka sendiri, yang dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil dan berkelanjutan.
METODE PEMBAHARUAN
1) Kondisi sebelum ada inovasi:
a. Luas tanah yang sempit
b. Hama dan penyakit yang tak terkendali
c. Keterbatasan jumlah air irigasi
d. Musim yang tidak menentu dan mutu yang tidak seragam
e. Kurangnya kreatifitas siswa dalam pemanfaatan lahan yang sempit.
2) Kondisi sesudah ada inovasi:
a. Menumbuhkan kemandirian dan produktivitas siswa
b. Mengenal cara memanfaatkan lahan yang sempit dalam aktivitas perkebunan
c. Mengetahui cara sistem budi daya hidroponik
d. Menghasilkan peluang usaha
KEUNGGULAN
Program “PROHVOSTU” Bersih Lingkungan yang dimulai dari Kita akan dirasakan oleh seluruh warga sekolah. Melalui program ini pula akan terbentuk sikap dan karakter dari profil pelajar pancasila diantaranya terjaga semangat gotong royong dan bernalar kritis serta kreatif. Selain itu juga akan memperkuat karakter dan budaya kerja bagi siswa sebagai peluang usaha. Dengan PROHVOSTU di SLB Kirana Hati Bunda kita wujudkan dan perkuat Profil Pelajar Pancasila untuk Jaga Indonesia.
CARA KERJA INOVASI
a. Pengecekan kondisi air di bak penampungan selama 2 hari sekali sebelum pembelajaran dimulai dilakukan oleh siswa bergantian sesuai dengan jadwal.
b. Cek Kondisi Larutan Nutrisi selama satu minggu sekali
c. Memersihkan Wadah Media Tanam dan Larutan Nutrisi secara rutin setiap 1-2 minggu sekali
d. Menjaga Sanitasi Lingkungan setiap hari sebelum pembelajarn dimulai.
e. Cek Kondisi Tanaman Secara Berkala
11. TUJUAN INOVASI DAERAH
a. Menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran berbudaya lingkungan
b. Membentuk warga sekolah yang berbudaya lingkungan sesuai dengan profil pelajar pancasila dalam hal : gotong royong, bernalar kritis serta kreatif.
12. MANFAAT INOVASI
a. Bagi siswa: siswa memiliki sarana pengembangan dirinya dalam menumbuhkan budaya peduli lingkungan dan profil pelajar pancasila
b. Bagi sekolah: menjadi sarana peningkatan peran serta warga sekolah dalam peduli lingkungan yang dapat mendorong peningkatan prestasi dan kreativitas siswa
13. HASIL INOVASI
Setelah progam PROHVOSTU diberlakukan, diperoleh data peningkatan peranserta seluruh warga sekolah dalam mengelola lahan yang sempit serta menjadikan lingkungan sekolah yang rindang. Apabila progam ini dilanjutkan dalam jangka waktu yang panjang diharapkan akan membudaya karakter baik untuk peduli lingkungan disekolah dan menjadi bekal siswa untuk membuka peluang usaha secara mandiri.
11 Desember 2023
Admin
07 September 2024
Admin
18 Januari 2024
Admin
Managed By ABK Istimewa
@2022 - 2024